Kamis, 13 Februari 2014

Talk About Romeo and Juliet (2013)


            Film ini adalah adaptasi dari kisah terkenal karya Shakespeare yang sepertinya tidak akan lekang oleh waktu. Dari informasi yang disediakan oleh Mas Google, gue tahu sudah ada beberapa versi film dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi sejauh gue hidup, baru dua versi yang gue tonton yakni tahun 1997 dan 2013.
            Dalam posting kali ini gue akan membahas tentang versi 2013 karena jujur saja, versi 1997 sungguh tidak memuaskan dan melenceng jauh dari ekspektasi gue, meskipun Leonardo Di Caprio tampil dalam ketampanan yang keluar dari batas kesopanan. Sebenarnya gue pun tidak tahu bagaimana seharusnya bereskpektasi terhadap karya ini, karena gue hanya tahu sebatas plot ceritanya.
          Seperti yang diketahui seluruh makhluk hidup dengan kemampuan berpikir normal di Bumi tercinta ini, Romeo and Juliet menceritakan kisah cinta penuh tragedi, yang gue pikir sangat tragis alih-alih romantis. Keluarga Montague dan Capulet telah bersiteru sejak hanya-Shakespeare-yang-tahu dan film ini dibuka dengan ketegangan antara keluarga Montague dan Capulet yang berlomba untuk mendapatkan suatu barang berbentuk bulat dalam turnamen resmi milik kerajaan. Perlombaan dimenangkan oleh Mercutio, sahabat Romeo.
Setelah itu gambar beralih pada orang-orang Montague dan Capulet yang mengeluarkan pedang masing-masing di sebuah tempat umum dan mulai menebas musuh di depan, meski gue hanya mengerti sampai pada tahap bahwa mereka ini adalah manusia-manusia yang mengulur waktu kemunculan dari para pemeran utama. Yah intinya, setelah acara ayun mengayun pedang, mereka diperingatkan oleh sang Pangeran bahwa mereka akan dihukum bila kembali bertikai di jalan umum kerajaan itu.
Romeo Montague—diperankan oleh Douglas Booth—tengah dilanda galau karena memikirkan Rosaline dari keluaga Capulet, sedang memahat patung ketika Benvolio datang dan mengabarkan berita itu. Namun Romeo yang dimabuk cinta tidak mau peduli dan justru datang ke pesta topeng keluarga Capulet. Di sana ia melihat Juliet Capulet—diperankan oleh Hailee Stainfeld—lalu memutuskan bahwa hatinya langsung mencintai Juliet pada pandangan pertama dan mereka berdansa. Sisa cerita cintanya mungkin sama dengan yang lain, mereka kembali bertemu di balkon, saling menyatakan cinta, lalu memutuskan untuk menikah secepatnya.

Kembali ke pesta sebelumnya. Tybalt, sepupu Juliet, murka melihat dansa antara Romeo dan Juliet, dan harus ditahan oleh ayah Juliet agar tidak memporak-porandakan pesta itu. Detik itu juga gue memutuskan bahwa Tybalt ini biang masalah yang benar-benar buta karena tidak bisa melihat bahwa Romeo dan Juliet hanya dua anak manusia yang jatuh cinta pada waktu yang salah. Tybalt mengirim surat tantangan untuk Romeo, namun Romeo yang baru saja menikahi Juliet tidak menggubris Tybalt. Justru sahabat Romeo yang tidak kalah barbarnya dari Tybalt menjawab tantangan itu dan meninggal dalam prosesnya. Akhirnya Romeo pun terpancing, ia membalaskan dendam Mercutio dan menodai tangannya dengan darah Tybalt.

Romeo dihukum oleh Pangeran dalam bentuk pengasingan. Ia tidak boleh kembali lagi ke kerajaan itu dan menurut Romeo hal itu jauh lebih buruk, karena ia akan dikalahkan oleh lalat yang bisa melihat Juliet setiap hari. Lalu Romeo datang pada Juliet dan mereka yah seharusnya melakukan bed scene namun yang gue dapat dari versi 2013 ini hanya sebatas dada telanjang Douglas Booth, karena mereka tidur dengan baju yang hampir lengkap.
Mungkin bagi orang di luar sana hal ini mengecewakan, gue juga sempat merasa sedikit begitu (plak!) tapi gue lega karena film ini bisa dikatakan cukup aman. Karena entah berapa banyak piring dan gelas yang akan gue banting kalau meliat Douglas Booth tampil sevulgar itu dengan memeluk gadis lain (okay, gue salah fokus).

Setelah melepas kepergian Romeo, Juliet dipaksa orang tuanya untuk menikahi Paris. Dari pada mengkhianati Romeo, Juliet lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya. Beruntung (atau justru sial) Friar Laurence mengusulkan untuk memalsukan kematian Juliet dengan ramuan yang hanya mematikan Juliet sementara, lalu Juliet bisa hidup bahagia selamanya dengan Romeo entah di mana. Namun pengantar surat yang luar biasa menyebalkan itu justru terjebak membantu orang lain di perjalanan, sehingga Romeo tidak pernah menerima surat berisi rencana Friar Laurence. Benvolio datang terlebih dahulu dan mengabarkan kematian Juliet.
Romeo pun kembali ke kampung halamannya untuk menemui tubuh tak bernyawa Juliet dan membunuh Paris dalam prosesnya. Ia bunuh diri dengan racun di samping Juliet tepat saat Juliet sadar dan akhirnya Juliet pun memutuskan untuk membunuh dirinya juga. Keluarga Montague dan Capulet berdamai setelah itu, yang mana akhirnya membuat gue menangis kesal karena mereka berdamai setelah Romeo dan Juliet menjadi mayat.

Secara keseluruhan, versi 2013 ini berlatar dengan cukup kuno dan gue menyukainya. Meskipun gue tidak menyukai satu pun gaun yang dikenakan Juliet, setidaknya gue menemukan nilai tambah dalam tatanan rambutnya yang unik. Untuk Romeo sendiri, gue benar-benar harus gigit bantal ketika ia memutuskan untuk tersenyum. Mungkin ketampanan Douglas Booth tidak akan bisa menandingin Leonardo Di Caprio dalam versi 1997, namun gue merasa ia sudah ‘pas’ dalam memerankan tokoh Romeo. Gue suka mendengar suaranya, juga melihat tatapan matanya. Gue bahkan suka ketika ia menaikkan sebelah alisnya. Entah seperti apa penampilannya di luar film ini, yang jelas gue suka Douglas Booth as Romeo Montague!
Satu pelajaran penting yang gue dapatkan dari film ini adalah kebencian hanya membawa masa depan tanpa harapan bagi yang merasakannya juga orang-orang di sekitarnya. Gue melihat bukan kebodohan, namun kebencian keluarga Montague dan Capulet yang telah membunuh Romeo dan Juliet. Seandainya mereka bersedia mendengar, lalu mencoba mengerti, mungkin Romeo dan Juliet bisa hidup bahagia dengan segala cinta mereka itu. Tapi kalau ceritanya berubah begitu bukan Romeo dan Juliet lagi ya -_-
Semoga saja di luar sana, nggak ada lagi keluarga yang menyimpan kebencian aneh semacam ini. Juga semoga saja nggak ada lagi Romeo dan Juliet masa kini, karena kalau sampai ada dan mereka memutuskan untuk bunuh diri, maka tanpa ragu gue akan mengatakan mereka bodoh bin idiot. Kenapa? Karena hare gene teknologi sudah menjadi makanan sehari-hari, jadi nggak ada alasan untuk memilih jalan mudah seperti bunuh diri. Masih ada ribuan atau bahkan milyaran cara lain yang bisa mereka pilih untuk membuat cerita baru, juga akhir cerita yang lebih baik.

Hari Pakai Batik, 13-2-14
Setelah tidur empat jam dan 
dipaksa Mba Ningrum bikin postingan film ini
Ditemani lagu Goodbye dari Hyorin