Sabtu, 04 Oktober 2014

The Truth 'bout Reality

           Ternyata, kenyataan itu selalu lebih susah dibanding bayangan. Dan sayangnya, hal itu berlaku nyaris untuk segala hal.
            Contohnya, pekerjaan. Gue akhirnya berhasil mendapat pekerjaan di salah satu perusahaan retail di Jakarta dan hari ini adalah hari terakhir training. Semuanya standar; gaji standar dan jam kerja standar. Tapi cara kerjanya itu yang nggak biasa; capek luar biasa.
Dulu gue selalu berpikir, setelah gue bekerja, semuanya akan menjadi lebih baik. Lebih mudah. Yah sejauh ini sih gue belum membuktikan kebenarannya. Karena selain badan remuk juga batin yang teraniaya, gue belum merasa lebih baik. Apalagi lebih mudah. Tapi gue selalu berdoa, semoga hal-hal baik akan datang seiring berjalannya waktu dan pada akhirnya akan membuat hidup gue lebih baik. Toh nggak ada pekerjaan yang nggak capek, kan? Apalagi buat anak lulusan SMA biasa yang nggak punya keterampilan apa-apa. Seenggaknya, ada satu hal yang bisa gue syukuri; gue punya teman-teman baru yang meskipun annoying, tapi seru.
            Seiring berjalannya waktu, gue pun belum menemukan jurusan untuk kuliah nanti. Entah kenapa, rasanya susah kuadrat cuma untuk menentukan hal kecil itu. Padahal setiap orang pasti punya passion, kan? Terus apa masalahnya sampai gue masih terombang-ambing di tengah-tengah pilihan? Yang sebenarnya nggak bisa disebut pilihan juga, karena gue bahkan nggak pernah berani untuk sekedar mempertimbangkan pilihan itu.
            Terkadang gue nggak bisa memahami diri gue sendiri. Di saat teman-teman gue sibuk menjalani pilihan 50%-nya supaya jadi 100%, gue masih stuck di tempat. Padahal gue adalah tipe orang yang sok sibuk dan selalu yakin. Entah kenapa, makin dewasa gue justru makin pesimis. Mungkin ini penyakit hati ya? Dan gue tahu, satu-satunya obat untuk penyakit ini adalah diri gue sendiri. Karena gue nggak akan sampai di mana pun, kalau gue nggak mau bergerak.
            Gue nggak akan sukses, kalau nggak berusaha keras dari sekarang.
            Dan untuk langkah pertama, gue akan berusaha keras untuk bertahan di pekerjaan baru gue ini. Meskipun harus nyuci tempat sampah, ngosrek kamar mandi, juga jadi pemulung, setidaknya ini langkah kecil yang bisa mengawali segalanya. Siapa tahu nanti gue bisa jadi wanita karier sekaligus penulis juga punya keluarga yang happily ever after?
Selagi masih muda, bermimpilah yang tinggi. Jadi kalau jatuh nanti nggak akan terlalu jauh dari mimpinya. Amin.

Hari Lebaran Embe, 5-10-14
Setelah masuk shift 3 dan baru tidur 2 jam

Sambil dengerin lagu Need You Now versi Glee