Film ini adalah adaptasi dari kisah terkenal karya Shakespeare yang sepertinya tidak akan lekang oleh waktu. Dari informasi yang disediakan oleh Mas Google, gue tahu sudah ada beberapa versi film dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi sejauh gue hidup, baru dua versi yang gue tonton yakni tahun 1997 dan 2013.
Dalam posting kali ini gue akan
membahas tentang versi 2013 karena jujur saja, versi 1997 sungguh tidak
memuaskan dan melenceng jauh dari ekspektasi gue, meskipun Leonardo Di Caprio tampil dalam ketampanan yang keluar dari batas kesopanan. Sebenarnya gue pun
tidak tahu bagaimana seharusnya bereskpektasi terhadap karya ini, karena gue
hanya tahu sebatas plot ceritanya.
Seperti yang diketahui seluruh
makhluk hidup dengan kemampuan berpikir normal di Bumi tercinta ini, Romeo and
Juliet menceritakan kisah cinta penuh tragedi, yang gue pikir sangat tragis
alih-alih romantis. Keluarga Montague dan Capulet telah bersiteru sejak
hanya-Shakespeare-yang-tahu dan film ini dibuka dengan ketegangan antara
keluarga Montague dan Capulet yang berlomba untuk mendapatkan suatu barang
berbentuk bulat dalam turnamen resmi milik kerajaan. Perlombaan dimenangkan
oleh Mercutio, sahabat Romeo.
Setelah itu gambar beralih pada orang-orang Montague dan
Capulet yang mengeluarkan pedang masing-masing di sebuah tempat umum dan mulai
menebas musuh di depan, meski gue hanya mengerti sampai pada tahap bahwa mereka
ini adalah manusia-manusia yang mengulur waktu kemunculan dari para pemeran
utama. Yah intinya, setelah acara ayun mengayun pedang, mereka diperingatkan
oleh sang Pangeran bahwa mereka akan dihukum bila kembali bertikai di jalan
umum kerajaan itu.
Romeo Montague—diperankan oleh Douglas Booth—tengah dilanda galau
karena memikirkan Rosaline dari keluaga Capulet, sedang memahat patung ketika
Benvolio datang dan mengabarkan berita itu. Namun Romeo yang dimabuk cinta
tidak mau peduli dan justru datang ke pesta topeng keluarga Capulet. Di sana ia
melihat Juliet Capulet—diperankan oleh Hailee Stainfeld—lalu memutuskan bahwa
hatinya langsung mencintai Juliet pada pandangan pertama dan mereka berdansa. Sisa
cerita cintanya mungkin sama dengan yang lain, mereka kembali bertemu di
balkon, saling menyatakan cinta, lalu memutuskan untuk menikah secepatnya.
Kembali ke pesta sebelumnya. Tybalt, sepupu Juliet, murka
melihat dansa antara Romeo dan Juliet, dan harus ditahan oleh ayah Juliet agar
tidak memporak-porandakan pesta itu. Detik itu juga gue memutuskan bahwa Tybalt
ini biang masalah yang benar-benar buta karena tidak bisa melihat bahwa Romeo
dan Juliet hanya dua anak manusia yang jatuh cinta pada waktu yang salah. Tybalt
mengirim surat tantangan untuk Romeo, namun Romeo yang baru saja menikahi
Juliet tidak menggubris Tybalt. Justru sahabat Romeo yang tidak kalah barbarnya
dari Tybalt menjawab tantangan itu dan meninggal dalam prosesnya. Akhirnya Romeo
pun terpancing, ia membalaskan dendam Mercutio dan menodai tangannya dengan
darah Tybalt.
Romeo dihukum oleh Pangeran dalam bentuk pengasingan. Ia tidak
boleh kembali lagi ke kerajaan itu dan menurut Romeo hal itu jauh lebih buruk,
karena ia akan dikalahkan oleh lalat yang bisa melihat Juliet setiap hari. Lalu
Romeo datang pada Juliet dan mereka yah seharusnya melakukan bed scene namun yang gue dapat dari
versi 2013 ini hanya sebatas dada telanjang Douglas Booth, karena mereka tidur
dengan baju yang hampir lengkap.
Mungkin bagi orang di luar sana hal ini mengecewakan, gue
juga sempat merasa sedikit begitu (plak!) tapi gue lega karena film ini bisa
dikatakan cukup aman. Karena entah berapa banyak piring dan gelas yang akan gue
banting kalau meliat Douglas Booth tampil sevulgar itu dengan memeluk gadis
lain (okay, gue salah fokus).
Setelah melepas kepergian Romeo, Juliet dipaksa orang tuanya
untuk menikahi Paris. Dari pada mengkhianati Romeo, Juliet lebih memilih untuk
mengakhiri hidupnya. Beruntung (atau justru sial) Friar Laurence mengusulkan
untuk memalsukan kematian Juliet dengan ramuan yang hanya mematikan Juliet
sementara, lalu Juliet bisa hidup bahagia selamanya dengan Romeo entah di mana.
Namun pengantar surat yang luar biasa menyebalkan itu justru terjebak membantu
orang lain di perjalanan, sehingga Romeo tidak pernah menerima surat berisi
rencana Friar Laurence. Benvolio datang terlebih dahulu dan mengabarkan
kematian Juliet.
Romeo pun kembali ke kampung halamannya untuk menemui tubuh
tak bernyawa Juliet dan membunuh Paris dalam prosesnya. Ia bunuh diri dengan
racun di samping Juliet tepat saat Juliet sadar dan akhirnya Juliet pun
memutuskan untuk membunuh dirinya juga. Keluarga Montague dan Capulet berdamai
setelah itu, yang mana akhirnya membuat gue menangis kesal karena mereka
berdamai setelah Romeo dan Juliet menjadi mayat.
Secara keseluruhan, versi 2013 ini berlatar dengan cukup kuno
dan gue menyukainya. Meskipun gue tidak menyukai satu pun gaun yang dikenakan
Juliet, setidaknya gue menemukan nilai tambah dalam tatanan rambutnya yang
unik. Untuk Romeo sendiri, gue benar-benar harus gigit bantal ketika ia
memutuskan untuk tersenyum. Mungkin ketampanan Douglas Booth tidak akan bisa
menandingin Leonardo Di Caprio dalam versi 1997, namun gue merasa ia sudah ‘pas’
dalam memerankan tokoh Romeo. Gue suka mendengar suaranya, juga melihat tatapan
matanya. Gue bahkan suka ketika ia menaikkan sebelah alisnya. Entah seperti apa
penampilannya di luar film ini, yang jelas gue suka Douglas Booth as Romeo
Montague!
Satu pelajaran penting yang gue dapatkan dari film ini adalah
kebencian hanya membawa masa depan tanpa harapan bagi yang merasakannya juga
orang-orang di sekitarnya. Gue melihat bukan kebodohan, namun kebencian
keluarga Montague dan Capulet yang telah membunuh Romeo dan Juliet. Seandainya mereka
bersedia mendengar, lalu mencoba mengerti, mungkin Romeo dan Juliet bisa hidup
bahagia dengan segala cinta mereka itu. Tapi kalau ceritanya berubah begitu
bukan Romeo dan Juliet lagi ya -_-
Semoga saja di luar sana, nggak ada lagi keluarga yang
menyimpan kebencian aneh semacam ini. Juga semoga saja nggak ada lagi Romeo dan
Juliet masa kini, karena kalau sampai ada dan mereka memutuskan untuk bunuh
diri, maka tanpa ragu gue akan mengatakan mereka bodoh bin idiot. Kenapa? Karena
hare gene teknologi sudah menjadi makanan sehari-hari, jadi nggak ada alasan
untuk memilih jalan mudah seperti bunuh diri. Masih ada ribuan atau bahkan
milyaran cara lain yang bisa mereka pilih untuk membuat cerita baru, juga akhir
cerita yang lebih baik.
Hari Pakai Batik, 13-2-14
Setelah tidur empat jam dan
dipaksa Mba Ningrum bikin postingan film ini
dipaksa Mba Ningrum bikin postingan film ini
Ditemani lagu Goodbye dari Hyorin