Selasa, 27 Januari 2015

Fisika dalam Cinta

            Kau adalah jalan tanpa muara.
            Kau memberiku harap, namun tak juga genap.
      Kau mengajakku untuk menyelami setiap sudut istimewamu, lalu memaksaku mengingat kemungkinan yang jelas tak ada.
            Kau matahari yang menyinariku, tanpa sekalipun mampu kerasakan hangatnya.
            Kau dan aku.
Sesingkat kalimat itu, kau bawa asaku menuju lingkaran di mana hanya ada kau yang sanggup memberiku daya. Kau tak lelah menganugerahi kepiawaianmu dalam menyerapku, lalu melepasku. Kau adalah sang hati tanpa pasti, sebentuk nurani tanpa hakiki.
            Aku membiarkanmu terus berlari. Memutari jalan ini, meski hanya menemukan perih.
            Aku menunggumu tanpa henti. Mengharap kau mengerti, namun tak juga menuai pasti.
           Kau berada dalam dimensi tempat impianku bersemi. Dari setiap sisi, kau menawanku untuk tak beranjak pergi. Kau terasa abadi. Seperti daun-daun yang terhenti ketika angin melirih.
         Ingatkah kau ketika bumi memilih untuk memantulkanmu ke bagian yang lain sementara aku terkungkung dalam gravitasi?
          Kau tak peduli, karena bagimu aku hanya denting yang mengisi sepi. Namun, mengapa kau tak berhenti menghampiri? Tidakkah cukup segala tekanan dalam seluruh luas hatiku ini? Bahkan saat hati ini disandingkan dengan kesanggupannya, mustahil kau temukan arti. Segalanya tertutup rapat, tersimpan seiring berlalunya hari.
     Namun aku tak sanggup mengabaikanmu. Jarak ini hanya membuat waktuku untuk merindukanmu semakin sulit. Aku hanya terus bermimpi, meminta bumi untuk menarikmu kembali. Tidakkah itu suatu hal yang sia-sia? Sementara aku tahu, kita bukanlah kutub yang berlawanan. Bagaimana caraku menarikmu?
        Karena ketika aku menginginkanmu untuk rebah di tangan ini, kau telah terlingkupi sebentuk lengan lain. Lengan yang tak menjadi kepunyaanku. Lengan yang tak akan membawamu padaku.
         Kau dan aku. Aku ingin suatu hari nanti, kita akan menjadi resultan yang berlawanan arah. Agar kita mampu saling meniadakan. Sehingga jalan kita tak harus saling bertumbukan. Dan kehadiran kita tak lagi menjadi beban.


27-01-15
Setelah galau karena Kuroko no Basuke season 3
Ditemani lagu Pupus dari Dewa 19